0 items in your shopping cart

No products in the cart.

30 MENIT BERSAMA Christabel Annora : Bicara “Sudut Kamar” dan Kesibukan Saat Pandemi

Waktu tahu Christabel Annora secara tiba-tiba merilis mini album “Sudut Kamar” 19 Juni lalu, rasanya seperti mendapat “kejutan sederhana” dari orang yang kita sayang. Kejutan-kejutan yang biasanya muncul bukan dalam rangka hari jadi, hari ulang tahun, ataupun merayakan momen khusus. Melainkan kejutan “kecil” yang langsung membuat hari-hari mu menyenangkan.

Maklum, terakhir Christabel merilis album adalah “Talking Days” yang muncul pertengahan tahun 2016. Empat tahun berselang, hanya singel demi singel yang dirilisnya. Dan..tiba-tiba, kejutan! “Sudut Kamar” dirilis di tengah-tengah masa pandemi ini.

Beberapa hari lalu,SuiGeneris pun berkesempatan ngobrol bareng pianis/ solois asal Malang ini. Berbicara tentang “kejutannya” itu dan apa saja yang dikerjakan akhir-akhir ini. Semuanya kami rangkum dalam 30 MENIT BERSAMA

Hai Christa, sedang sibuk apa nih sekarang?

Ngajar online (masih aneh dan kagok nih), bikin-bikin karya, gardening aja nih Mas hehhehee

Sepertinya lagi senang bercocok tanam secara hidroponik ya? Beberapa waktu lalu posting di IG. Apakah bercocok tanam secara hidroponik juga dilakukan karena efek pandemi ini?

Hahahaha iya nih, sebenernya saya memang baru nyoba bercocok tanam waktu pandemi..masih newbie, masih belajar-belajar juga nih. Seru!

Seberapa kangennya kamu sama panggung? Kapan terakhir kali manggung di hadapan orang banyak?

Wuaaaah kangen banget! Kayaknya beberapa minggu sebelum pandemi deh. Sekarang ada sih manggung2 online tapi masih nggak biasa aja rasanya

Selama pandemi apa sudah pernah mencoba manggung secara virtual? Atau nonton konser secara virtual?

Sudah, kebanyakan pre-recorded, jarang yang live.. Ya bagus bagus aja, si, tapi memang nggak ada yg bisa menggantikan rasanya nonton/manggung langsung. Ngeliat satu2 ekspresi penonton, ngobrol, beda. Hahaha

Apa tanggapan kamu soal konser yang dilakukan secara virtual?

Nggak ada masalah, sebenernya, bagus juga.. Tpi feelnya beda lah

Selama pandemi, tepatnya Juni lalu kamu merilis sebuah mini album “ Sudut Kamar”, bagaimana ceritanya kok kepikiran bikin mini album yang sepertinya relate sama kondisi para musisi saat sekarang ini?

Awalnya lagu-lagu di Sudut Kamar itu dibuat karena “sumpek”, waktu itu sama sekali nggak masuk kantor, kerjanya full dr rumah, kemudian banyak yg tutup, denger cerita2 dr temen-temen juga di Malang.. Campur aduk rasanya. Awalnya lagu-lagunya iseng2 menumpahkan “sumpek”nya tadi itu..

Pas ngerasa “sumpek” tadi memang langsung cari piano buat bikin lagu atau gimana?

Kebetulan pianonya di depan kasur dan semua dibuat di sudut kamar lagu-lagunya, recordnya juga. Pianonya di pojokan pula wahhhahahha

itulah kenapa namanya “sudut kamar”?

Yesss. Hehehe

Ada alasan tersendiri, kenapa semua materi dalam “Sudut Kamar” dibuat instrumental?

Ada.. Alasan teknisnya adalah, nggak bisa ke studio untuk take vocal. Tapi alasan lainnya ada juga, yaitu pingin rehat dulu, take a break, pingin membuat sesuatu yg bisa buat diri sendiri dan orang lain berkontemplasi, merenung..

Salah satu materinya adalah versi instrumental dari “Perempuan-Perempuan”, ada pertimbangan khusus kah kenapa memasukkan kembali lagu ini dalam versi berbeda?

Suatu hari teman saya mengirimkan lagu ini ke saya dg versi tanpa vokal, katany “enak nih”. Kemudian saya dengarkan, dan bener juga, saya membayangkan banyak hal jadinya. Membantu saya utk destress waktu itu, sehingga sy putuskan untuk memasukkan ke album instrumental

https://www.instagram.com/p/CDykeamAHCU/?utm_source=ig_web_copy_link

“Sudut Kamar” dirilis juga dalam bentuk fisik, yakni kaset, dan sudah habis terjual. Apakah ada rencana untuk dicetak ulang lagi?

Hehehhee kalau ini saya manut ke Toko Rekam Jaya aja

Terakhir, hal pertama apa yang ingin kamu lakukan, misal besok pandemi selesai dan pemerintah mencabut semua larangan terkait konser?

Mencari konser dalam kota terdekat untuk didatangi dan nonton, kalau memungkinkan posisi berdirinya di tengah depan FOH.